Jumat, 12 Februari 2010
Senin, 08 Februari 2010
DESAIN MASJID
Masjid kampus UNS atau yang lebih dikenal dengan Masjid Nurul Huda UNS sejak pertama kali diresmikan penggunaannya pada tanggal 22 Oktober 1982 telah menjadi pusat kegiatan keislaman dan mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan dakwah Islam. Selain fungsinya sebagai sarana tempat ibadah (sholat), masjid Nurul Huda juga berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada civitas muslim UNS, khususnya mahasiswa muslim dan berpengaruh sangat signifikan terhadap proses pembentukan moral. Di masjid inilah berbagai kegiatan pelatihan dan kajian keislaman dilakukan, dan secara masif berlangsung juga kegiatan pendampingan agama Islam (Asistensi Mata Kuliah Agama Islam) selama satu semester penuh yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru UNS setiap tahunnya. Dari kegiatan masjid Nurul Huda UNS inilah telah banyak dilahirkan sarjana-sarjana muslim yang berkomitmen tinggi pada nilai moral dan berkemampuan melakukan perubahan masyarakat.
Seiring perkembangan waktu, jumlah civitas muslim (dosen, karyawan dan mahasiswa) di UNS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Saat ini di kampus terdapat sekitar 27.000 mahasiswa dan 3000-an pegawai dan dosen. Untuk merespons antusiasme jamaah yang sedemikian tinggi terhadap aktivitas spiritual yang diselenggarakan di masjid Nurulhuda, melimpahnya jumlah jamaah menjadikan masjid kampus menjadi terasa sempit (tidak memadahi) dan kurang nyaman sebagai sarana beribadah.
Di samping itu, saat ini telah terjadi berbagai kerusakan fisik bangunan masjid karena termakan usia. Banyak sekali atap yang bocor, kondisi eternit banyak yang jebol, lantai 1 timur selatan banyak bergelombang dan pecah disebabkan oleh kelabilan tanah. Berbagai upaya pemeliharaan dan perbaikan pun dilakukan. Sejak pertama kali berdiri, masjid Nurul Huda UNS telah mengalami 3 (tiga) kali perbaikan, yaitu penambahan dinding kaca pada sisi utara, selatan dan timur lantai satu (dilakukan sekitar tahun 1987-1988), kemudian penggantian atap dari seng diganti genting (dilakukan medio ‘90-an), dan yang ketiga adalah perbaikan lantai 1 serambi masjid pada tahun 2002 yaitu dari tegel diganti dengan keramik.
Karena perbaikan selama ini hanya bersifat tambal sulam, maka timbullah ide atau gagasan untuk segera dilakukan renovasi secara total masjid Nurul Huda UNS, yang diharapkan akan sangat berpengaruh terhadap penambahan daya tampung masjid dan terciptanya kondusivitas masjid sebagai pusat kegiatan keislaman yang melahirkan civitas muslim yang berdedikasi dan kompeten
Minggu, 07 Februari 2010
RSBI SDN CEMARA 2 SURAKARTA
Perkembangan pendidikan di Kota Surakarta menuntut peningkatan penyediaan fasilitas layanan pendidikan yang lebih baik. Hal inilah yang saya tangkap saat diundang oleh pihak sekolah dan komite SDN Cemara 2 Surakarta. Kondisi eksisting yang ada, sangat memungkinkan dilakukan pengembangan secara fisik. Pemanfaatan lahan dan bangunan kosong dari sebuah sd di sebelah SD Cemara 2 yang tutup karena kekurangan murid, menjadikan luas kompleks bangunan menjadi kurang lebih 3 kali lipat. Dengan pertimbangan ini, pengembangan fisik kemudian diarahkan untuk mewadahi aktifitas pendidikan tingkat dasar yang memiliki taraf internasional. RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) Cemara 2 Surakarta pun dicetuskan...
Dari aspek desain, ditekankan pada pengungkapan citra dari sebuah bangunan kuno yang ingin dipertahankan, tanpa menutup kemungkinan masuknya elemen disain baru...
Sekedar menjadi pengingat saja, semoga SD Cemara 2 benar-benar terwujud menjadi sekolah berkualitas yang dapat mengantarkan segenap anak didik dan civitas akademiknya menjadi manusia cerdas dan berakhlak mulia.....
Label:
FASILITAS PENDIDIKAN DI SOLO
RUMAH MINIMALIS (RECENT PROJECT#1)
Sebuah pengembang di Surakarta berencana membuka satu blok cluster perumahan, saya diminta membuat desain rumah di bagian depan kompleks yang ditujukan berfungsi sebagai gerbang masuk perumahan. Posisi site yang berkontur menurun ke arah belakang menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan (selisih ketinggian mencapai 2 m). Dengan disain yang simple, diharapkan permainan bentuk dan pemakaian material cukup mewakili citra perumahan bagi kelas menengah ke atas.
Langganan:
Postingan (Atom)