Senin, 08 Februari 2010

DESAIN MASJID




Masjid kampus UNS atau yang lebih dikenal dengan Masjid Nurul Huda UNS sejak pertama kali diresmikan penggunaannya pada tanggal 22 Oktober 1982 telah menjadi pusat kegiatan keislaman dan mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan dakwah Islam. Selain fungsinya sebagai sarana tempat ibadah (sholat), masjid Nurul Huda juga berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada civitas muslim UNS, khususnya mahasiswa muslim dan berpengaruh sangat signifikan terhadap proses pembentukan moral. Di masjid inilah berbagai kegiatan pelatihan dan kajian keislaman dilakukan, dan secara masif berlangsung juga kegiatan pendampingan agama Islam (Asistensi Mata Kuliah Agama Islam) selama satu semester penuh yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru UNS setiap tahunnya. Dari kegiatan masjid Nurul Huda UNS inilah telah banyak dilahirkan sarjana-sarjana muslim yang berkomitmen tinggi pada nilai moral dan berkemampuan melakukan perubahan masyarakat.
Seiring perkembangan waktu, jumlah civitas muslim (dosen, karyawan dan mahasiswa) di UNS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Saat ini di kampus terdapat sekitar 27.000 mahasiswa dan 3000-an pegawai dan dosen. Untuk merespons antusiasme jamaah yang sedemikian tinggi terhadap aktivitas spiritual yang diselenggarakan di masjid Nurulhuda, melimpahnya jumlah jamaah menjadikan masjid kampus menjadi terasa sempit (tidak memadahi) dan kurang nyaman sebagai sarana beribadah.
Di samping itu, saat ini telah terjadi berbagai kerusakan fisik bangunan masjid karena termakan usia. Banyak sekali atap yang bocor, kondisi eternit banyak yang jebol, lantai 1 timur selatan banyak bergelombang dan pecah disebabkan oleh kelabilan tanah. Berbagai upaya pemeliharaan dan perbaikan pun dilakukan. Sejak pertama kali berdiri, masjid Nurul Huda UNS telah mengalami 3 (tiga) kali perbaikan, yaitu penambahan dinding kaca pada sisi utara, selatan dan timur lantai satu (dilakukan sekitar tahun 1987-1988), kemudian penggantian atap dari seng diganti genting (dilakukan medio ‘90-an), dan yang ketiga adalah perbaikan lantai 1 serambi masjid pada tahun 2002 yaitu dari tegel diganti dengan keramik.
Karena perbaikan selama ini hanya bersifat tambal sulam, maka timbullah ide atau gagasan untuk segera dilakukan renovasi secara total masjid Nurul Huda UNS, yang diharapkan akan sangat berpengaruh terhadap penambahan daya tampung masjid dan terciptanya kondusivitas masjid sebagai pusat kegiatan keislaman yang melahirkan civitas muslim yang berdedikasi dan kompeten

Rumah Tinggal 2 lantai


Rumah Tinggal 2 lantai